Thứ Ba, 17 tháng 1, 2017

Pernikahanku Hancur Berantakan Karena "Satu Kalimat" yang Diucapkan Istriku Sendiri!

Setelah tamat dari bangku SMP, aku telah masuk ke dalam dunia kerja yang sangat keras. 15 tahun aku bekerja keras sampai akhirnya aku mempunyai sebuah tim untuk merenovasi rumah. Pada saat itulah, aku beserta tim renovasi rumah ini membangun sebuah villa 3 tingkat untuk istriku. Kehidupanku yang dari miskin melarat hingga seperti sekarang ini adalah hasil dukungan dari istriku sendiri. Aku bersyukur istriku mau menerimaku di saat kondisi terburukku dimana aku tidak mempunyai apa-apa dan kita sama-sama membangun rumah tangga kami hingga aku mapan seperti sekarang.
Keluarga kami sangat harmonis sampai ketika tragedy itu terjadi dalam kehidupan rumah tangga kami.
Anak laki-lakiku meninggal karena tenggelam di sungai ketika dia bermain bersama dengan teman-temannya di sungai. Pada waktu itu, aku sedang berada di Beijing untuk urusan bisnis dan ketika aku menerima berita ini, aku tidak mempercayai telingaku sendiri. Aku pun langsung pulang saat itu juga dan aku melihat istriku sudah menangis sejadi-jadinya.

Sejak saat itu, hubunganku dengan istriku menjadi buruk, di rumah selalu serasa ada perang dingin yang terjadi setiap harinya. Aku pun mencari pelarian ke minum-minum setiap hari selama beberapa waktu. Tetapi aku pun tersadar bahwa aku adalah kepala rumah tangga yang harus bertanggungjawab atas hidup keluargaku di rumah, akhirnya aku pun melanjutkan pekerjaanku kembali sebagai kontraktor.
Pada saat inilah, wanita ini muncul ke dalam kehidupanku, sebut saja namanya Intan. Intan adalah putri dari juru masak tim renovasi yang aku miliki. Dia masih sangat muda dan dia adalah orang yang sangat ceria dan sangat berbeda dengan istriku. Karena dia masih belum menemukan pekerjaan, dia pun akhirnya tinggal bersama dengan mamanya sambil membantu mamanya bekerja. Di saat pekerjaan kami yang sangat sulit dan keras, Intan akan datang membawakan makanan kepada kami semua dengan tawanya yang sangat ceria dan membuat suasana tempat kami bekerja menjadi lebih santai. Sejak saat itulah, aku mulai jatuh cinta padanya. Dan kesalahan ini pun mulai berlanjut sampai kami melewati batas yang tak seharusnya kami langgar.

Tak tahu dapat informasi darimana, istriku tiba-tiba mengetahui perselingkuhanku dan mengatakan bahwa dia ingin datang ke tempatku tinggal pada saat itu untuk menjagaku. Aku pun berusaha memutuskan hubunganku dengan Intan karena aku takut akan menyakiti hati istriku. Intan tidak berkata apa-apa ketika aku memutuskan hubunganku dengannya dan langsung mengiyakannya. Aku pun memberikannya sejumlah uang sebelum dia pergi meninggalkan rumahku.

Setengah tahun berlalu, Intan kembali mencariku untuk mengembalikan uangku dan mengatakan bahwa dia telah mempunyai pacar yang akan dinikahinya dalam waktu 3 bulan ke depan. Tetapi karena ekspresi yang penuh kebingungan itu pun membuat hatiku lunak dan akhirnya kami pun tidur bersama pada malam itu. Aku merasa bersalah pada istriku sendiri karena aku bahkan tidak bisa menyentuhnya lagi walaupun dia selalu berusaha menggodaku setiap malam agar kami mempunyai anak lagi.

Sejujurnya aku tidak rela Intan menikah dengan pria lain dan tiba-tiba ada kabar yang sangat mengejutkan dari Intan menghampiriku beberapa hari sebelum pernikahannya. Dia tengah mengandung anakku selama 3 bulan. Dia sangat kebingungan sekaligus ketakutan. Tak menyadari bahwa istriku tengah memperhatikanku, hapeku pun direbut oleh istriku secara tiba-tiba. Semua fakta tentang perselingkuhanku pun terungkap sudah.
Istriku pun membalas sms Intan untuk menanyakan alamat pesta pernikahan mereka dan mengatakan bahwa "aku" akan pergi kesana.  Pada hari pernikahan Intan, istriku langsung melabraknya di depan semua tamu yang hadir dan menuding kandungan yang dikandungnya adalah anakku. Istriku berteriak histeris disana dan menyuruh calon suami Intan untuk tidak menikahinya. Suasana pernikahan menjadi sangat kacau dan pernikahan itu pun akhirnya dibatalkan pihak calon suami Intan dan keluarga Intan.

Tak cukup sampai disitu, istriku pun memaksa untuk mengambil anakku dan Intan setelah Intan melahirkannya. Setelah anak kami diambil, istriku pun menceraikanku dan menyuruhku untuk menikah dengan Intan, kemudian pergi tanpa jejak beserta dengan anakku yang baru saja lahir. Aku benar-benar merasa tak berdaya sama sekali menghadapi situasi seperti ini.

Sobat Cerpen, kalau suatu saat nanti kalian sudah berumah tangga, jangan pernah menyembunyikan apa yang menjadi beban hati kalian ya supaya kalian tidak mengalami hal yang sama dengan pria ini! Mungkin mereka berdua sama-sama merasakan rasa bersalah yang sangat besar karena kematian anaknya, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang berani jujur mengungkapkan sehingga rumah tangga mereka pun menjadi hancur. Ayo share ke teman-temanmu!

Không có nhận xét nào:

Đăng nhận xét