Dunia terlalu kejam... Terkadang udah gak dipikirain perasaan seseorang...
Nada dan tatapan mata dari mertua, benar - benar membuatku merasakan dicintai...Mamamku berasal dari Vietnam. Aku ingat waktu itu papa dan mama cekcok karna mama mau kembali ke Vietnam beberapa waktu,
tetapi, kepergian mama membuatku menjadi seorang anak yang tak memiliki mama untuk selamanya.
Hal ini yang membuat aku yang diumur 8 tahun harus bangun pagi setiap pagi dan menanak nasi sebelum aku pergi ke sekolah
Saat aku beranjak remaja berumur 13 tahun, keadaan keluarga semakin membaik. Aku bisa belanja apa yang aku mau.
Karna pengalaman hidup yang pahit ini jugalah, yang membuat aku terlihat lebih dewasa daripada anak - anak sebayaku.
Aku juga menuruni bentuk tubuh mama yang kata para tetangga seksi, dan itulah yang membawa aku ke dalam bencana.
Malam itu, papa sedang giliran shift malam, dan aku diperkosa oleh satu pria. Aku mengalami pendarahan dan hanya bisa tergeletak di lantai.
Papa aku yang menemukan aku marah, dan langsung mencari pria ini dan membunuhnya, malam itu juga.
Amarah papa yang tak terkontrol inilah, yang membuat papa haurs mendekam di penjara.
Aku akhirnya beristirahat beberapa hari di rumah, dan setelah itu, karena kepahitan ini,
aku pergi dari tempat dimana aku dilahirkan, tempat dimana aku tak akan berbalik lagi.
tetapi, kepergian mama membuatku menjadi seorang anak yang tak memiliki mama untuk selamanya.
Hal ini yang membuat aku yang diumur 8 tahun harus bangun pagi setiap pagi dan menanak nasi sebelum aku pergi ke sekolah
Saat aku beranjak remaja berumur 13 tahun, keadaan keluarga semakin membaik. Aku bisa belanja apa yang aku mau.
Karna pengalaman hidup yang pahit ini jugalah, yang membuat aku terlihat lebih dewasa daripada anak - anak sebayaku.
Aku juga menuruni bentuk tubuh mama yang kata para tetangga seksi, dan itulah yang membawa aku ke dalam bencana.
Malam itu, papa sedang giliran shift malam, dan aku diperkosa oleh satu pria. Aku mengalami pendarahan dan hanya bisa tergeletak di lantai.
Papa aku yang menemukan aku marah, dan langsung mencari pria ini dan membunuhnya, malam itu juga.
Amarah papa yang tak terkontrol inilah, yang membuat papa haurs mendekam di penjara.
Aku akhirnya beristirahat beberapa hari di rumah, dan setelah itu, karena kepahitan ini,
aku pergi dari tempat dimana aku dilahirkan, tempat dimana aku tak akan berbalik lagi.
Aku pergi ke kota bekerja di sana. Meskipun gaji aku gak tinggi, tapi setidaknya aku mampu hidup dan makan secukupnya dengan tabungan dikit.
Saat aku bekerja, disitulah aku bertemu dengan pangeran berkuda putihku.
Kami sangat cocok dan dia sangat mencintai aku. Kami pun memutuskan untuk menikah.
Aku pindah ke rumahnya, dan mertuaku pun sangat baik! Dia sangat menghargai aku, seperti aku adalah anak perempuannya sendiri.
Kami hanya kurang seorang anak, maka kebahagian di keluargaku pun akan lengkap.
Namun, cobaan datang waktu itu... Aku didiagnosa dokter tidak bisa hamil, karena rahim yang pernah dulu dilukai saat aku berusia 13 tahun dulu.
Aku menangis tersedu - sedu, suamiku pun tidak tahu harus bagaimana...
Sejak dari itu, mertua dan suamiku mulai bertingkah laku aneh. Meskipun tidak begitu kelihatan, tapi pengalaman buruk
yang dulu aku alami membuatku lebih peka akan hal yang aneh.
Satu saat, aku pulang lebih cepat dari biasanya. Kantor aku ada acara sehingga semua karyawan dipulangkan lebih cepat.
Aku langsung saja pulang ke rumah. Sewaktu aku sampai di rumah, pintu kubuka, dan aku lihat mertua udah pakai baju cantik mau keluar.
Mertua dengan senyuman yang agak aneh, langsung membawaku keluar rumah dan mengajakku shopping.
Aku langsung was - was, karena sebelum aku ditarik keluar, aku lihat sepasang sewaktu cewek yang bukan sepatuku,
itu membuat kecurigaanku meningkat! Aku lepaskan tarikan mertuaku, aku langsung naik ke kamar cari suamiku dan...
benar... dia sedang tidur dengan seorang wanita... yang tak aku kenal..
Hatiku hancur... Suami yang aku kira benar - benar mencintaiku, ternyata mencari wanita lain hanya karna aku tak bisa menghasilkan keturunan.
Mertuaku pun mengijinkan semua ini terjadi, dia hanya melihat aku dengan wajah yang penuh penyesalan.
Namun, aku tak bisa meninggalkan orang - orang yang sudah aku anggap sebagai keluarga...
Tapi aku juga tak bisa lagi mencintai mereka, seperti cinta mula - mulaku...
Mungkin memang sudah nasibku... takdir yang pernah aku bisa hindari...
Saat aku bekerja, disitulah aku bertemu dengan pangeran berkuda putihku.
Kami sangat cocok dan dia sangat mencintai aku. Kami pun memutuskan untuk menikah.
Aku pindah ke rumahnya, dan mertuaku pun sangat baik! Dia sangat menghargai aku, seperti aku adalah anak perempuannya sendiri.
Kami hanya kurang seorang anak, maka kebahagian di keluargaku pun akan lengkap.
Namun, cobaan datang waktu itu... Aku didiagnosa dokter tidak bisa hamil, karena rahim yang pernah dulu dilukai saat aku berusia 13 tahun dulu.
Aku menangis tersedu - sedu, suamiku pun tidak tahu harus bagaimana...
Sejak dari itu, mertua dan suamiku mulai bertingkah laku aneh. Meskipun tidak begitu kelihatan, tapi pengalaman buruk
yang dulu aku alami membuatku lebih peka akan hal yang aneh.
Satu saat, aku pulang lebih cepat dari biasanya. Kantor aku ada acara sehingga semua karyawan dipulangkan lebih cepat.
Aku langsung saja pulang ke rumah. Sewaktu aku sampai di rumah, pintu kubuka, dan aku lihat mertua udah pakai baju cantik mau keluar.
Mertua dengan senyuman yang agak aneh, langsung membawaku keluar rumah dan mengajakku shopping.
Aku langsung was - was, karena sebelum aku ditarik keluar, aku lihat sepasang sewaktu cewek yang bukan sepatuku,
itu membuat kecurigaanku meningkat! Aku lepaskan tarikan mertuaku, aku langsung naik ke kamar cari suamiku dan...
benar... dia sedang tidur dengan seorang wanita... yang tak aku kenal..
Hatiku hancur... Suami yang aku kira benar - benar mencintaiku, ternyata mencari wanita lain hanya karna aku tak bisa menghasilkan keturunan.
Mertuaku pun mengijinkan semua ini terjadi, dia hanya melihat aku dengan wajah yang penuh penyesalan.
Namun, aku tak bisa meninggalkan orang - orang yang sudah aku anggap sebagai keluarga...
Tapi aku juga tak bisa lagi mencintai mereka, seperti cinta mula - mulaku...
Mungkin memang sudah nasibku... takdir yang pernah aku bisa hindari...
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét